
Besek kranjang ikan yang terbuat dari anyaman bambu banyak di jumpai di daerah pedesaan di dusun Gambir, desa Semowo, kec. Pabelan, kab. Semarang. Masyarakat mendapatkan bambu dari kebun sendiri ataupun membeli dari pedagang. Untuk bambu yang berasal dari pedagang dibandrol dengan harga Rp. 15.000 dan mampu mengahasilkan 300 – 400 buah besek ikan pindang.
Pada tanggal 10 Februari 2024, mahasiswa KKN UIN Salatiga mendapatkan kesempatan untuk belajar membuat besek ikan ibu Semi, merupakan salah satu warga Dusun Gambir yang memiki usaha membuat besek ikan. Pada kesempatan ini, mahasiswa diajarkan cara membuat besek ikan mulai dari tahap awal sampai tahap akhir. Menurut ibu Semi, bambu yang digunakan untuk membuat besek ikan yaitu biasanya membeli dari orang-orang yang memiliki pohon bambu. Bambu yang dipilih dan yang digunakan dalam pembuatan besek tersebut adalah jenis bambu apus. Karena tidak mudah pecah saat di belah. Setiap batang bambu dapat menghasilkan sekitar 14 ikat yang berisi 100 biji besek.
Harga yang di jual oleh ibu Semi 300 perak per satu biji besek ikan, dan besek tersebut di jual per ikat. Biasanya pengepul mengambil besek di tempat ibu Semi seminggu sekali. Ketika membuat besek ikan, terdapat teknik khusus yang harus dikuasai sehingga hasilnya baik dan pas. Dalam proses pembuatannya, di perlukan alat-alat khusus yang digunakan untuk memotong dan menganyam bambu. Usaha besek ikan sudah menjadi salah satu komuditas dusun Gambir.